Selamat datang di website
SMPN 1 BANDUNG
SMP Negeri 1 Bandung merupakan Sekolah Menengah Pertama negeri yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia Berlokasi di Jalan Kesatriaan No. 12, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Masa pendidikan di SMP Negeri 1 Bandung ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari kelas VII hingga kelas IX, seperti pada umumnya masa pendidikan Sekolah Menengah Pertama di Indonesia.
Wakil Kepala Bidang Sekolah
Kepala Sekolah
SMPN 1 BANDUNG
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur bagi Allah Atas Anugrah yang diberikan kepada kita sehingga masih ada kesempatan bagi kita untuk berbuat yang terbaik. Hanya karena kesempatan dan izin Allah kita dapat melakukan perjuangan untuk mempersiapkan generasi bangsa yang berkualitas melalui dunia pendidikan. Kami keluarga besar SMP Negeri 1 Bandung mengucapkan selamat datang di web ini dan selamat bergabung dengan SMP Negeri 1 Bandung ini.
Drs. Agus Hidayat, M.PD
SMPN 1 BANDUNG
VISI
Mewujudkan SMP Negeri 1 Bandung sebagai sekolah yang mampu melahirkan generasi Excellent, berakhlakul kharimah, sehat, berbudaya lingkungan, dan mampu berkompetisi secara global pada tahun 2021.
MISI
- Mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan secara kreatif dan inovatif.
- Menumbuhkembangkan proses pembelajaran yang kontekstual dan efektif.
- Mengembangkan sumber daya lulusan yang handal, dan patriotik, dan mampu berkompetisi secara global.
- Mengembangkan tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional, inovatif, dan religius.
- Mengembangkan fasilitas modern yang berbasis IT.
- Mengembangkan sekolah berbudaya lingkungan yang bersih, sehat, indah, nyaman, dan kondusif.
- Mengembangkan manajemen yang dilandasi semangat pencitraan publik.
SEJARAH SINGKAT
Pada tahun 1912, ketika itu di Bandung berdiri organisasi kebangsaan pertama di Indonesia yakni National Indische Partij dengan tokoh-tokohnya: Dr. Ernest Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi), Dr. Cipto Mangunkusumo dan Dr. Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara). Karena organisasi ini dianggap membahayakan kelanggengan kolonialisme Belanda, pada tahun 1913 para tokoh tersebut dibuang ke negeri Belanda. Pada tahun 1918, terjadi Perang Dunia I, mereka bebas dan kembali ke Indonesia. Pada tanggal 12 November 1924, Dr. Danudirja Setiabudi di Kota Bandung mendirikan lembaga pendidikan berwawasan kebangsaan Indonesia namanya Ksatrian Institute.